Star Studio

My Journey of Life

Lilypie Fourth Birthday tickers

Selasa, Januari 29, 2008

Puasa Telur & Ikan

Kan kakinya Nathan akhir2 ini banyak bentol2 merah dan sering banget digaruk2, dan ternyata bentol merah ini juga muncul di lipatan tangan kiri Nathan. Pertama mama pikir itu cuma karena digigit nyamuk. Tapi kok yang di tangan itu malah bertambah jumlahnya, dari cuma 1 jadi 3. Lalu yang di kaki juga banyak merah2nya dan karena Nathan garuk jadinya agak lecet.
Mama sudah coba diprogenta dan caladine bedak cair (rekomendasi dari temen2 di forum anakku) tapi kayaknya ndak manjur dech, hilang sebentar lalu muncul lagi dan akhirnya pakai caladine cair ndak mempan untuh menghilangkan merah2nya.
Akhirnya karena kasihan lihat kakinya Nathan merah2 dan lecet akhirnya sabtu kemaren mama bawa Nathan periksa ke dokter Elvie. Sedihnya waktu ibu dokter bilang kalo ada kemungkinan Nathan alergi, tapi untuk tahu dengan pasti alergi apanya harus trial and error dulu. Mama bingung banget lho soalnya kalo memang Nathan alergi ikan dan telur lah wong makan ikan dan telurnya kan udah lama banget udah sejak umur 10 bulan dan waktu itu tidak ada keluar gejala alergi tuh makanya berani ngasih ikan dan telur terus. Lalu kata ibu dokter mungkin tipe alergi nya yang delayed jadi ndak langsung muncul tapi karena diberikan terus menerus akhirnya terakumulasi dan jenuh jadinya baru muncul reaksi sekarang.
Ya sudah dech supaya kulit Nathan mulus lagi akhirnya seminggu ini bener2 puasa ikan dan telur.... Mama dan suster pusing nih bikin jadwal menu untuk 1 minggu ini, variasinya kan jadi sedikit, akhirnya 1 minggu ini makan pagi Nathan hanya berkisar puree labu kuning, puree kentang keju, sedangkan untuk makan pagi dan malam hanya makan sup, ya sup jagung, sup ayam, sup makaroni, sup kentang, sup tahu jamur, tumis brokoli, tumis labu siam. Banyak makan sayur dech seminggu ini.
Tapi kata ibu dokter lagi kalo merah2nya sudah hilang boleh dicoba lagi ikan dan telur sedikit2 dan jarang dulu. Mama lagi coba ingat2 nih sebenernya mulai kapan ya Nathan timbul merah2 gitu. Mama sih curiga nya setelah Nathan mulai makan ikan bawal jepang. Karena ternyata ikan bawal jepang itu dipelihara di jakarta, daerah muara baru. Pas Desember itu kan daerah muara baru lagi banjir yang berarti banyak kumannya alias agak2 jorok kan, nah dengan keadaan kayak gitu mungkin ndak ya mempengaruhi kebersihan ikan bawal jepangnya.
Nanti kalo Nathan mulai coba ikan, mama beliin lagi aja ikan salmon yang di ranch market aja dech, lebih terjamin kualitasnya.Kapan ya Nathan bisa mulai makan telur dan ikan lagi??????Variasi menunya selama ini banyak telur nih yah minimal kuningnya lah

3 komentar:

Windy mengatakan...

Wah, kasian Nathan ya, pilihan menu jadi terbatas sekarang..

Btw, Nathan biasa makan bawal jepang yang dibeli dimana ya? Kalau Jacqueline makan bawal jepang yang dijual di Carrefour, katanya dibudidayakan di perairan pulau Seribu, jadi jauh dari kawasan polusi (kata mbak customer servicenya, hehe...)

l3l1 mengatakan...

hi ini nathan anak irene yg di forum anakku ya hehehe...

bisa jadi mungkin karena banjir itu kali yaa.. tapi kan waktu diolah dibersihkan dan dimasak, mestinya siy mati yaa kumannyaa

Unknown mengatakan...

CARA PROSES IKAN MARUKOBAN (bawal jepang).

Ibu Nathan yang saya hormati,
Perkenalkan nama saya Johan Liadi, Manager Marketing PT. Lucky Samudra Pratama, produsen Ikan MARUKOBAN (bawal jepang). Saya ingin menjelaskan proses pengadaan ikan Marukoban ini dari zona budidaya kami yang berada di Pulau Kongsi (kepulauan Seribu) sampai pengiriman ikan ke pusat Retail (Carrefour, Hypermart dan tempat lain yang menjual produk ikan MARUKOBAN ini).
Ikan Marukoban ini dibudidayakan di kepulauan Seribu (Pulau Kongsi) yang berjarak 55 KM dari Teluk Jakarta, sehingga kualitas air lautnya masih bisa dikatakan aman atau jauh dari pencemaran, kondisi air laut yang berjarak 30 KM dari Teluk Jakarta memang udah tercemar.
Sebelum ikan Marukoban ini dipanen atau dimatikan, ikan Marukoban tersebut kami puasakan dulu selama 2 hari agar perut ikan Marukoban tersebut sudah tidak ada kotorannya, kemudian ikan Marukoban di SHIME (bloodletting/proses buang darah)agar kesegaran ikan dapat selalu terjaga. Ikan yang sudah di SHIME akan disimpan ke dalam INSULATION TANK dan diberi es giling agar selalu berada dalam suhu 0-2 derajat Celcius dan dikirim melalui kapal yang 3 jam kemudian baru akan tiba di pabrik pengolahan ikan kami yang berada di Muara Baru. Ikan MARUKOBAN yang telah tiba di pabrik kami akan dicuci dengan air OZONE dengan tujuan untuk membebaskan ikan MARUKOBAN fresh tersebut dari bakteri dan kuman. Setelah itu kami baru akan mengirim ikan tersebut ke pusat retail atau tempat penjualan ikan MARUKOBAN. Waktu pengiriman ikan MARUKOBAN tersebut, kami tetap penyimpan ikan dalam keadaan suhu 0-2 derajat celcius agar kesegaran ikan MARUKOBAN tersebut tetap terjaga. Cara proses atau pengolahan ini dilakukan sama seperti waktu kami mengekspor ikan MARUKOBAN ke negara Jepang yang dikenal dengan negara yang paling serius sekaligus cerewet mengenai kualitas ikan ini. Terima kasih.
Anda bisa menghubungi saya apabila ada yang tidak jelas mengenai penjelasan singkat tersebut diatas melalui nomor telp perusahaan kami di 021-66693380 atau nomor HP saya di 081381030322 (JOHAN LIADI)